Archive for Nasional

Cegah Perkosaan, Bali Terapkan Kartu Jemput

Setiap orang tua atau wali yang menjemput anak harus mengenakan kartu khusus.
Sketsa penculik anak di Bali (Peni Widarti/VIVAnews)

VIVAnews – Pemerkosaan anak merajalela di Bali. Untuk meminimalisasi jumlah korban, Kepolisian Sektor Denpasar Selatan membuat terobosan.

Caranya, dengan menerapkan kartu penjemputan di sekolah-sekolah. Kapolsek Denpasar Selatan, Ajun Komisaris Gede Ganefo mengatakan, kartu tersebut akan digunakan sebagai identitas orangtua atau wali yang menjemput anaknya di sekolah.

“Setiap orang tua atau wali yang menjemput anak tersebut wajib mengenakan kartu penjemputan yang nantinya wajib ditujukan kepada pihak sekolah, baik satpam ataupun guru,” jelasnya kepada VIVAnews Selasa 20 April 2010.

Pada kartu tersebut tertera nama sekolah, nama anak, nama orang tua, kelas, pas photo anak, dan tanda tangan kepala sekolah.

“Rencananya kartu dibuat seperti kartu identitas wartawan, yang dikalungkan di leher,” paparnya.

Penerapan kartu tersebut masih dalam proses sosialisasi dan akan diterapkan ke sekolah-sekolah secara bertahap. Hingga kini belum ada deadline kapan kartu tersebut mulai dioperasikan.

“Kemarin sudah kami sosialisasikan sekolah-sekolah di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan, dan direspon dengan baik,” ujarnya.

Kartu ini baru diterapkan Polsek Densel di wilayah Denpasar Selatan. Di wilayah Densel sendiri ada 50 Sekolah Dasar (SD) dan 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sejak Februari hingga April 2010 terdapat enam kasus perkosaan berantai di Bali. Korban terakhir adalah siswi SD 7 Sumerta Denpasar. Rata-rata korbannya berusia 9 tahun. Mereka diculik dan diperkosa saat hendak pulang sekolah dan menunggu jemputan orang tuanya. Korban kebanyakan juga dihipnotis lebih dahulu.

Polisi telah menyebarkan sketsa pelaku. Pelaku biadab itu berciri tinggi 165 cm dan di atas hidung pipi kanan ada codet sepanjang 5 cm.

sumber : http://www.vivanews.com